Jumat, 22 Agustus 2014

sytem development life cycle

DEFINISI SIKLUS HIDUP

jika ditinjau dari sisi definisi, siklus hidup memiliki beberapa definisi sebagai berikut ?

  •  dari gustafson (dalam buku theory and problems of software engineering, 2002) definisi ini meyatakan bahwa siklus hidup adalah urutan dari kegiatan yang ada didalam sebuah pengembangan perangkat lunak.

  • dari keyes ( dalam buku software engineering handbook,2005 ) definisi ini menekankan bahwa sebuah perangkat lunak bisa saja mengalami sebuah siklus hidup tergantung dari proses pengembangannya mulai dari ide besar sampai lahir perangkat lunak itu sendiri.


kesimpulan dari 2 definisi siklus hidup diatas adalah bahwa siklus hidup perangkat lunak merupakan urutan hidup sebuah perangkat lunak berdasarkan perkembangan perangkat lunak yang ditentukan oleh pengembang perangkat lunak itu sendiri....


sytem development life cycle

SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :

1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan

System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah

1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.


  • Model-model yang digunakan pada Software Development Life Cycle (SDLC) yaitu:

a.    Model Waterfall

Merupakan model pengembangan system yang paling mudah dan paling sering digunakan. Model pengembangan ini bersifat linear dari tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap sebelumnya. Tahap-tahap yang dilakukan pada model Waterfall ini digambarkan pada gambar berikut ini :

  • kelebihan :
 metode ini masih lebih baik digunaka walaupun sudah tergolong "kuno". daripada menggunakn pendekatan asal asalan. selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.

  • kekurangan :
  1. pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
  2. sulit bagi pelanggan untuk menentukan sama kebutuhan secara eksplisit.
  3. pelanggan harus sabar. karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memkan waktu yang lama
  4. kesalahan diawal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.

b.    Model Iterasi

Merupakan model pengembangan system yang bersifat dinamis dalam artian setiap tahapan proses pengembangan system dapat diulang jika terdapat kekurangan atau kesalahan. Setiap tahapan pengembangan system dapat dikerjakan berupa ringkasan dan tidak lengkap, namun pada akhir pengembangan akan didapatkan system yang lengkap pada pengembangan system. Terdapat dua jenis model iterasi, yaitu :

-            Model Incremental, merupakan model pengembangan system yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increment/bertahap. Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan prioritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment. Model Incremental digambarkan sebagai berikut :

 
 -        Model Spiral, merupakan model pengembangan system yang digambarkan berupa spiral. Model spiral ini tidak merepresentasikan rangkaian tahapan dengan penelusuran balik (back-tracking), tidak ada fase-fase tahapan yang tetap seperti spesifikasi atau perancangan. Setiap untaian pada pada spiral menunjukkan fase software process. Model Spiral ini digambarkan sebagai berikut :


c.    Model Rapid Application Development (RAD)

Merupakan model pengembangan system yang melakukan beberapa penyesuaian terhadap SDLC pada beberapa bagian sehingga lebih cepat untuk sampai ke tangan pengguna system. metodologi ini biasanya mensyaratkan beberapa teknik dan alat-alat khusus agar proses bisa cepat, misalnya melakukan sesi Joint Application Development (JAD), penggunaan alat-alat Computer Aided Software Engineering (CASE Tools), kode generator dan lain-lain. Model RAD ini digambarkan sebagai berikut :


d.    Model Prototyping

Merupakan model pengembangan system yang proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD). Model Prototypig digambarkan sebagai berikut :





Tidak ada komentar:

Posting Komentar